Source : Pinterest Bersedih pada ujung malam hal yang paling Elisa benci. Saat semua orang menikmati hening bumi, ia terus saja mengusa...

Tiga Renjana Tiga Renjana

Tiga Renjana

Tiga Renjana

Source : Pinterest
Bersedih pada ujung malam hal yang paling Elisa benci. Saat semua orang menikmati hening bumi, ia terus saja mengusap air mata dengan sapu tangan lembap berwarna putih.
Pada jendela di hadapannya Elisa ingin bersabda bahwa ia lelah dengan pria nun jauh di sana.
Sebab jendela benda mati, ia hanya meneruskan resah Elisa ke sisi luarnya, tempat dimana ada suara binatang malam bersautan, angin yang bermain dengan daun, bintang yang terlihat sama setiap malam padahal tidak. 
Seperti ada yang berubah? apakah sepasang kekasih bisa kehilangan topik obrolan? atau kebosanan sedang mendekatinya? atau mendekatiku? kurang bersyukurkah? Elisa terus saja bertanya sendiri, di hadapan jendela.

Ami, Laki-laki yang ada dalam kepala Elisa mungkin terkontak batin
Pagi saat ia terjaga, sekitar pukul 6 mungkin. Ia langsung melihat ke layar smartphone-nya. Tidak ada notifikasi chat dari perempuannya. Ia sebenarnya, sebelum tidur tadi malam ingin berhenti untuk tidak perduli. Memanfaatkan suasana lengang malam untuk menyapa-meminta maaf-dan berbincang seperti biasa. Tapi nyatanya tak ia lakukan.
Alhasil dingin pagi dan rindu masih setia berdampingan.

Elisa membuka percakapan pada layar handphone. 
"Aku bingung, kenapa dia berubah, Ian" 
Darian membaca chat masuk dari teman dekatnya
"Aku kira usia bisa membuat cara menghadapi pasangan bisa lebih mudah"
Elisa mengetik....
"Mungkin kami sama-sama kehilangan gairah untuk saling bercerita"
Darian tersenyum, ia punya solusi mungkin dirasa tepat
Jam menunjukan pukul tiga pagi
Darian berhenti membalas, Elisa tersenyum merasa masukkan dari Darian pasti terbaik

Ami memberi emoticon sebuah pelukan
Senyum elisa terbentuk. Keduanya kembali dengan hati yang berada di posisi semestinya. Saling Sayang.

Ini pelik.
Di belahan bumi selatan, Darian juga tengah berdiam. 
Sudah seminggu, tak ada hari dilewatkannya tanpa memikirkan Elisa, nama wanita itu.
Yang kemarin dia beri nasehat

***
Tiga Renjana, mungkin akan dilanjutkan menjadi sebuah draft.
Kalau mau kasih masukan kasih komentar di kolom atau chat pribadi juga boleh :)

0 komentar: