Kemarin awak gak sengaja nguping percakapan beberapa cewek di angkot. Awak gak tau pasti apa yang mereka bicarakan sebenarnya. Tapi intinya ...

2 tipe lelakinya... 2 tipe lelakinya...

2 tipe lelakinya...

2 tipe lelakinya...

Kemarin awak gak sengaja nguping percakapan beberapa cewek di angkot. Awak gak tau pasti apa yang mereka bicarakan sebenarnya. Tapi intinya salah seorang dari mereka adalah cewek yang famous dan dikejar-kejar banyak cowok.
“Jadi si Rofik pacar ko juga’?”
“Hmm…sebenernya sich dia cuma untuk pergi-pergi undangan aja”
“Gilak ko kan dia ganteng, trus-trus si Panji?”
“Aku gak terlalu serius, Sin, untuk maen-maen aja” jawabnya pada salah seorang teman yang mungkin namanya Ka-SIN-o.
Awak jadi terusik dengan obrolan abg-abg labil ini. Mungkin mereka mengkalsifikasikan para lelaki kedalam beberapa ordo. Kalau awak terawang laki-laki yang diajak pergi untuk undangan adalah laki-laki yang punya kendaraan trus tampangnya gak malu-maluin, tapi dia dongok. Jadi bisa di atur-atur sama ni cewek.
‘Nanti kamu kalo aku kenali sama temen-temen aku, arus kasi senyum semanis mungkin ya”
“Ia,,beb”
‘Trus kalo ngambil makanan jangan banyak-banyak”
‘Ia, sayang”
“Satu lagi, kamu jangan nyanyi ntar di Keyboard-an (baca : kibotan), kamu ingat terkahir kali kita ke pesta dan kamu nyanyi, suara kamu mirip kambing yang dipaksa keramas, aku gak suka”
“Ia, Ia sayang, aku gak nyanyi, joget boleh kan?”
“Dongok”
Atau tipe cowok yang Cuma untuk maen-maen adalah cowok yang penurut, dan bego’.
“Aa’ aku mau maen air, kita ke kolam yuk, tapi kamu yang bayari ya!”
“Ia honey untuk kamu apa sich yang enggak”
“Aa’ aku mau maen monyet-monyetan, kamu jadi monyetnya ya”
“Ia cayank”
“Aa’ aku mau maen tali, kamu iket talinya ya, tapi dileher kamu”
“Oke sayang”

0 komentar: